Bapak M. Barlim Subardjo |
Seni
batik adalah salah satu kesenian khas Indonesia yang telah sejak berabad
abad lamanya hidup dan berkembang, sehingga merupakan salah satu bukti
peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia.
Banyak hal yang dapat terungkap dari seni batik, seperti latar
belakang kebudayaan, kepercayaan, adat istiadat, sifat dan tata kehidupan, alam
lingkungan, cita rasa, tingkat ketrampilan dan lain lain.
Kebudayaan atau dalam hal ini kesenian, tidak bersifat statis.
Kebudayaan akan berkembang sepanjang sejarah dengan mendapat masukan serta
menyerap aneka macam pengaruh dari luar lingkungannya untuk kemudian disaring
agar sesuai dengan kebudayaan setempat yang telah ada. Disamping itu,
kebudayaan yang berkembang secara alamiah dari dalam sesuai dengan
kepribadiannya menurut tuntutan zaman.
Di Indonesia perubahan dan perkembangan berlangsung, namun
ternyata tetap mempertahankan kepribadiannya. Perubahan yang sangat berperan di
Indonesia adalah tercapainya kemerdekaan yang menimbulkan pergeseran norma
norma kehidupan yang selama ini berlaku, dengan tidak meninggalkan
kepribadiannya.
Setelah ditetapkan UNESCO sebagai Warisan Budaya Dunia,
perkembangan batik sangat menggembirakan. Tidak hanya menjadi pakaian Nasional,
batik kini juga sudah merambah dunia internasional. Batik sudah jadi tren.
Tidak hanya di Indonesia, tapi juga dipakai desainer internasional sekarang
ini.
Pengakuan dari Badan Dunia UNESCO, semua daerah di Indonesia
berusaha mengembangkan dan membangkitkan batik di daerah mereka. Masyarakat pun
kini antusias untuk memakai batik sebagai sebuah kebanggaan. Perkembangan ini
ternyata juga menjalar ke dunia internasional. Batik telah berhasil memikat
perancang busana internasional untuk memakai motif batik dalam rancangan
mereka. Dampak ini dengan dukungan kebijakan Pemerintah harus dikawal agar
hasilnya maksimal dan pengusaha batik yang sudah mapan sampai pekerja batik
dapat lebih sejahtera kehidupannya.
Paguyuban Dharma Wulan sangat mendukung perkembangan batik sebagai
karya bangsa Indonesia yang diakui dunia, sebagaimana hari ini pada Peringatan
HUT VI Paguyuban Dharma Wulan cabang Pekalongan dengan acara utama “ Parade
Batik Wulan Nusantara” di IBC (International Batik Center). Berbagai ragam
jenis batik kerajinan dari berbagai daerah dengan keanggunannya diperagakan
oleh Bapak dan Ibu warga usia lanjut yang tetap semangat mencintai batik
sebagai busana Nasional. Sungguh keberadaan IBC sebagai sentral batik dan
kerajinan tangan yang dipersiapkan pengelolanya sebagai yang terbesar di
Indonesia patut dihargai dan didukung sepenuhnya. Karena itu DPP PDW akan
membantu mempromosikan kepada seluruh anggotanya yang tersebar di Indonesia dan
luar negeri, keberadaan IBC ini di Pekalongan.
Di Indonesia, seni budaya, khususnya batik, tampaknya mengikuti
perubahan zaman. Sikap keterbukaan bangsa Indonesia telah pula menyerap unsur
unsur kebudayaan luar, tanpa meninggalkan kepribadiannya. Hal ini
terlihat pada gaya dan corak batik yang baru, namun tetap berakar pada, dan di
ilhami oleh seni budaya yang lama sebagai warisan dari leluhur yang tetap di
hargai dan dijunjung tinggi, serta merupakan pegangan hidup bangsa. Sehubungan
dengan hal tersebut, maka dalam mengkaji seni batik, perhatian hendaknya tidak
hanya terpusat pada keberadaannya di masa lampau saja.
Yang paling membanggakan adalah ke Bhinneka Tunggal Ika-an
Indonesia, yang di satu pihak telah melahirkan bersatunya berbagai suku menjadi
satu bangsa, dan di lain pihak tetap dapat terpeliharanya kebudayaan, adat
istiadat dan kesenian masing masing suku, yang saling dihormatinya.
Bahkan tampak adanya seni budaya suatu suku yang diterima dan
diadaptasi oleh suku lainnya, sehingga dengan demikian telah menambah khasanah
seni budaya setempat.
Semoga semangat para Warga Usia Lanjut yang menggelorakan
kecintaannya kepada batik sebagai salah satu kesenian khas Indonesia yang telah
sejak berabad abad lamanya hidup dan berkembang, sehingga merupakan salah
satu bukti peninggalan sejarah budaya bangsa Indonesia yang diakui oleh dunia,
dicintai dan dibanggakan oleh anak cucu kita dan ikut berperan menjadikan
“PEKALONGAN WORLD'S CITY OF BATIK, DAN WULAN MENCINTAI BATIK”.
Pekalongan, 20 Januari 2013
Ketua Umum DPP PDW
M. Barlim Subardjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar